KARANGANYAR - Kunjungan Danpussenif, Letjen TNI Arif Rahman dan Aslat Kasad, Mayjen TNI Hariyanto tinjau latihan siap Pratugas Yonif MR 412 Bharata Eka Shakti (BES) Kostrad di Dusun Sekipan, Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
Nampak dalam rombongan tersebut, Kasub Siapsat Kolonel Inf Anggit EY, Paban IV Nonproglatsi Kolonel Inf Jaenudin dan Kapten Inf Tanjung berlangsung di Dusun Sekipan, Desa Kalisoro, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng).
Sementara yang menyambut rombongan, Kasdiv 2 Kostrad Malang Brigjend TNI Tjatur, Danrindam IV Diponegoro Kolonel Inf Tarsono, Danbrig 16 Wirayuda Letkol Inf Irwan Budiana, Kasbrig 6 TSB Letkol Inf Much Fuad, Waasops Divisi 2 Kostrad Letkol Inf Andri, Waasops Kodam IV Diponegoro Letkol Inf M.I. Muchtar M, Dandim 0727/Karanganyar Letkol Inf Ikhsan Agung Widyo Wibowo, S.I.P. dan Kapolres Karanganyar AKBP Muhammad Syafi.
Kasbrig 6 TSB Wadanlat, Letkol Inf Fuad mengucapkan selamat datang kepada rombongan sudah berkenan hadir untuk meninjau Kolat dan latihan Yonif MR 412 BES.
"Latihan ini dimaksudkan untuk mengasah keterampilan prajurit dalam rangka mendukung tugas di pengamanan daerah rawan (pamrahwan) di Papua. Latihan dilaksanakan di Gunung Lawu dengan mencakup 2 kabupaten yaitu Kabupaten Karanganyar dan Magetan tepatnya di Kecamatan Tawangmangu, Jenawi dan Magetan," ucap Fuad.
Danpussenif Letjend TNI Arif Rahman mengatakan, kami dari Pussenif sudah mengadakan penataran penembak runduk (sniper) untuk mendukung tugas di daerah operasi.
Ia menyatakan, operasi ini akan menggunakan drone melihat aktivitas musuh, dan diharapkan untuk menembak mortir ke wilayah target. "Selama 1 tahun terdapat 111 kontak tembak dengan jatuhnya korban di pihak TNI. Belajar dari study kasus korban kurangnya disiplin tempur dan pahami tugas pokok masing-masing. Musuh menyamar sebagai masyarakat, agar pembinaan teritorial (Binter) terbatas juga berjalan," ujar Arif.
Sementara arahan Aslat Kasad, Mayjend TNI Hariyanto mengharapkan tidak ada jatuh korban lagi, dan tolong latihan ini lebih serius serta saling perduli antara personel.
"Jangan saling menyalahkan, apakah operasinya yang kita tidak benar atau latihannya yang nggak benar, apakah Organisasi Papua Merdeka (OPM)-nya yang memang pintar. Makanya ini nanti kita evaluasi bagaimana dari segi latihannya," urai Hariyanto.
Lanjut Hariyanto, kalau sudah bagus kita cari dimana kelemahanannya, dukungan semua sudah disalurkan, dan kami sampaikan ke Kasad untuk cari anggaran, supaya kita lebih serius dalam latihan supaya tidak ada lagi korban jiwa.
"Yang kita perlukan adalah pembekalan disiplin tempur siap operasi yang mumpuni, agar prajurit lebih percaya diri dalam menghadapi musuh," imbuhnya.(Lam-Kra27)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar