KARANGANYAR– Ramadhan telah tiba, kurang lebih 2500 jama'ah memadati Masjid Agung Madaniyah Karanganyar untuk melaksanakan Sholat ied pada Hari Idul Fitri 1444 H/2023 Masehi.
Sebagai Imam pada pelaksanaan Sholat ied tersebut Ustadz H. Shihabudin Al Hafidz dan selaku Khotib Bupati Karanganyar, H. Juliyatmono.
Kapten Bambang sebagai Pasilog Kodim 0727/Karanganyar mewakili Dandim Letkol Inf Andri Army Yudha Ardhitama, S.I.P., mengikuti Salat Ied di Masjid Agung Madaniyah Karanganyar, Sabtu 22 April 2023.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono selaku Khotib dalam tausiyahnya menyampaikan rasa syukur kepada Allah SWT, yang telah menganugerahkan nikmat yang sangat agung yaitu nikmat hidup dan umur panjang sehingga kita bisa menjalankan ibadah sholat Idul Fitri pada hari ini.
Terlebih pada momentum perayaan Hari Raya pada hari ini menjadi perayaan kemenangan bagi umat Islam, yang menandai kembalinya kita menjadi fitrah dan menjadi umat islam yang suci seperti bayi yang baru lahir.
Dikatakannya dalam catatan sejarah awal dilaksanakan sholat Idul Fitri yaitu dimana umat Islam memperoleh kemenangan dalam perang badar, dalam perang badar yang diraih umat Islam pada saat itu yaitu ada dua kemenangan dalam perang dan selesai menjalankan puasa ramadhan.
"Lebaran dalam bahasa Jawa berarti selesai maka dari itu, ini selaras dengan makna bahwa kita selesai melakukan puasa sehingga kita merayakan kemenangan, pada hari ini kita bahagia bersama karena telah memperoleh kemenangan. Semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung dan kembali suci dengan mendapatkan predikat Taqwa," tutur Bupati.
Menurutnya kebahagiaan yang kita rasakan tentu kurang lengkap jika dirayakan sendiri, kebahagiaan akan lengkap jika dirayakan bersama dengan keluarga, sehingga pada kemenangan seperti ini ada tradisi mudik yang tidak hanya berarti pulang kampung namun juga berarti nilai spiritual.
Mudik memerlukan perjuangan yang berat ditengah kemacetan dan jarak yang sangat jauh tidak menjadikan halangan, dengan teknologi canggih sekalipun tidak bisa menggantikan semangat untuk bertemu langsung.
Ditambahkannya kerinduan pada tanah kelahiran pada saat ini juga pernah dirasakan oleh Rasulullah SAW, jika kita renungkan hakikat mudik adalah kembali kepada orang tua sosok yang telah mensukseskan kita yang kita raih didunia ini semua itu tidak bisa lepas dari mereka, kedua orang tua kita adalah jimat yang sakral buat kita.
Seperti kata Rasulullah SAW, ridho Allah adalah ridho orang tua, jasa dan perjuangan mereka tidak bisa dibalas dengan apapun.
"Semoga kita semua menjadi hamba Allah yang senantiasa selalu taat dan tunduk untuk selalu menjalankan perintahNya dan menjauhi segala laranganNya dan kita semua kembali suci pada hari ini," harap Bupati selaku Khotib dihadapan 2500 jama'ah sholat ied.(Tr-Kra27)