Sukoharjo, Kodimkaranganyar.com -
Pagi ini baru pukul 10.00 WIB, sinar matahari juga belum begitu terik,
tidak seperti biasanya mbah Atmo(79) sudah duduk di teras samping rumahnya yang
sederhana itu, ditemani oleh mbah Temu(70) istri tercintanya.
Jam segini biasanya mbah Atmo
baru ngasih makan beberapa ekor ayam kampung peliharaanya dibelakang rumah.
Begitu juga mbah Temu, jam segini
biasanya masih masak di dapur untuk menyiapkan makan siang keluarga mereka.
Suami istri yang sudah sangat
berumur ini adalah sosok keluarga warga
desa Celep yang ramah, baik dan humanis kepada siapapun, termasuk kepada kami
tim peliput berita TMMD reguler ke 104 Kodim 0726 Sukoharjo di desa Celep.
Hampir setiap hari kami singgah
di gubug beliau, tidak segan segan mbah Temu pasti menyediakan teh manis maupun
sekedar air putih serta singkong rebus untuk kami Bahkan acap kali kami sering
bercengkrama, bertukar pikiran tentang kehidupan di desa dan kebaikan desa
Celep ini.
Walaupun sudah berumur renta mbah
Atmo ini adalah sosok yang idealis dan humoris dalam merembug atau membahas
sesuatu, terutama tentang kemajuan desanya.
Dalam berkomunikasi sering kali
kami terjebak dalam beda pandangan, namun mbah Atmo selalu bisa menetralisir
situasi sambil mengeluarkan senjata andalanya... yaitu candaannya yg khas orang
desa,sehingga kami hanya bisa tersenyum kalah...
Namun pagi ini jelas mereka
tampak beda...raut wajah kedua orang tua tersebut begitu kosong dan sayu...
seakan akan memendam kesedihan yang mendalam.
Ketika kami datang, sontak kami
sapa beliau karena ada yang mengganjal dipikiran kami.
"Met pagi mbah,..gimana
kabarnya? kok agak lesu..apa mbah kurang sehat?" tanyaku....
Mbah Atmo hanya diam dan
tersenyum kecil.. kemudian berkata "kok cepet sekali ya nak.."!
"Rasanya baru kemarin kita
ini ketemu, kenalan dan sering guyonan, tapi besuk pagi kita sudah tidak ketemu
lagi, "ucapnya sembari mengusap air matanya yang akan menetes.
Ternyata mbah Atmo ini merasa
kehilangan kita, karena besuk pagi hari Rabu tanggal 27 Maret 2019 TMMD ini
selesai dan akan ditutup,sehingga tidak bisa bertemu lagi dengan kita.
Kemudian salah satu dari kami,
Serda Andi mencoba menyapa dan menghibur mbah Atmo dan mbah Temu istrinya,
"mbah kami mewakili teman
teman TNI yang lain,kami mohon diri dan
mengucapkan terimakasih atas segala perhatian dan bantuan dari mbah Atmo
sekeluarga, kami mohon maaf atas khilaf
dan kesalahan kami selama kami disini, percayalah mbah, kita ini sudah menjadi
anak dan bagian dari keluarga besar mbah Atmo semua,
karena TNI adalah anak kandung
rakyat Indonesia.. termasuk mbah Atmo kan.. he he he... mungkin lain kali kita
akan sowan kemari lagi dalam suasana yang berbeda,kami nitip mbah Atmo sekeluarga
jaga kesehatan ya, "ucap Serda Andi.
Kemudian kami berempat pamit
mohon diri sembari bersalaman dan memeluk mbah Atmo serta mbah Temu.
Begitu dekatnya hubungan kami
dengan masyarakat desa Celep,termasuk keluarga mbah Atmo selama satu bulan ini,
bahkan kami sudah merasa seperti keluarga sendiri.
Doa kami,semoga mbah Atmo
sekeluarga senantiasa diberi kesehatan dan umur yang panjang oleh Allah SWT.
Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar